Sabtu, 06 Desember 2008

Percaya Bahwa Tuhan Memperlengkapi

Bacaan : Keluaran 6: 1-12

Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. (Yeremia 1:7)

Tidak jarang ada orang yang merasa tidak begitu percaya diri ketika diminta untuk melakukan sesuatu yang ia rasa tidak mampu untuk dilakukan. Tidak terkecualiditengah pelayanan kita. Seringkali itu memang dipengaruhi oleh rasa rendah diri dan bisa juga ketidakyakinannya. Atau bisa juga karena pengalaman dilecehkan, dan tidak dihargai ketika sedang belajar. Namun yang paling besar, semua itu dipengaruhi oleh perasaan dan prasangka sendiri. Belum dilakukan tetapi sudah memprediksi akan gagal.
Tidak terkecuali Musa. Ia pun pernah merasa begitu khawatir ketika ditugaskan Tuhan untuk menghadap Firaun dan memintanya untuk membiarkan orang-orang Israel yang diperbudak itu keluar dari Mesir. Tiba-tiba nyiut nyali Musa, tidak percaya diri. Ia mencap dirinya sebagai orang yang petah lidah, tidak pandai bicara. Menghadapi seseorang yang dianggap lebih dari dirinya seakan-akan memaksa Musa untuk menyerah. Namun Tuhan lebih tahu perasaan Musa. Ia meyakinkan Musa berkali-kali. Musa butuh dorongan untuk percaya diri dan percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar daripada Firaun yang menyertainya. Akhirnya atas pertolongan Tuhan, Musa berhasil mengalahkan dirinya dan menghadap Firaun memenuhi kehendak Allah dengan berani.
Nampaknya kita pun sering kali dilanda penyakit kurang “PD” dalam kehidupan kita bahkan pelayanan kita. Kita membiarkan rasa takut, rendah diri, ketakutan gagal, menguasai hidup kita. Dan semuanya itu menghambat pertumbuhan dan pelayanan kita dan mungkin segala sesuatu yang sebenarnya baik. Kita lupa bahwa Tuhan tidak pernah akan membiarkan kita sendiri, Ia sudah menyediakan perlengkapan tempur kita sehingga apapun yang harus kita hadapi kita siap. Untuk itu, bawalah diri Saudara kepada Dia, belajarlah pada-Nya. Jangan biarkan kita dibentuk semakin tidak PD oleh dunia ini, karena Tuhan pasti akan memperlengkapi kita untuk semua tugas dan pelayanan kita. Amin

Jumat, 05 Desember 2008

Persembahanku

Ketika kita bertanya apa yang bisa kita beri?
Alkitab berkata, "Berilah tubuhmu!"

Tetapi kenapa kita terus bertanya, "Apa yang bisa ku beri?"
Seakan-akan tidak yakin atau tidak tahu.
Tetapi sungguhkah demikian. Atau memang kita tidak mau?

Senin, 01 Desember 2008

Tuhanku

Maafkan aku jika aku tak sesempurna harapan-Mu
karena aku tahu tak mungkin aku begitu
Inilah yang membuat aku enggan untuk melaju
mengarahkan diri dalam kehendak-Mu

Maafkan aku jika aku tak seindah kerinduan-Mu
karena aku tak mau untuk maju
menjadikan hidup indah dalam waktuku
menunjukkan diri bahwa aku adalah anak-Mu

Maafkan aku jika kau tak sedewasa kehendak-Mu
karena kesukaanku masih seperti dulu
menjadi anak-anak yang tetap lugu
terus disuapi bubur dan susu

Maafkan aku, ya Tuhanku
atas keenggananku dewasa selalu
atas keenggananku berusaha maju
dan atas keenggananku menunjukkan jati diriku.

Kini saatnya bagiku
Maju dan bertumbuh dalam kehendak-Mu
pimpin aku dalam kerinduanku
dan sertai aku dalam janjiku pada-Mu

Minggu, 14 September 2008

Kerja Besar

3 hari ini GKJW Jemaat Jatiroto punya gawe besar, yaitu menjadi tuan rumah yang baik untuk Sidang Majelis Daerah ke-2 tahun 2008 ini. Puji dan syukur selalu bagi Dia, karena hari ini berakhir sudah semuanya. Keyakinan kita bahwa semua bukan karena kita tetapi karena Dia moga-moga semakin membuat kita kuat walau letih mendera, tetapi berkat Dia semua dapat terlaksana dengan baik. 'Ma Kasih Allahku, Engkau sungguh baik bagiku.

Senin, 08 September 2008

Lilin

Sekecil apapun cahayamu
Kau mampu menerangi ruangan gelap
Walaupun kemudian hanya menjadi kelabu
Setidaknya tidak akan membuat rasa senyap

Semakin besar sinarmu
Semakin terang jiwaku
Semakin besar cahayamu
semakin semrak ragaku

Jadilah lilin-lilin itu
Agar terhibur hatiku
Tidak senyap dalam sembilu
Tetapi mengharu asa dalam kalbu

Sabtu, 06 September 2008

Bersyukur

Tidak mudah bagi banyak orang untukbisa bersyukur
Terutama bila berhadapan dengan masalah
Berhadapan dengan pergumulan
Isinya hanya keluh-keluh dan keluh saja

Tidak mudah bagi banyak orang untuk bersukacita
Terutama ketika kita harus menangis
Berhadapan dengan kesedihan
Isinya cuma tangis dan air mata

Tetapi akan bisa lebih mudah bagi kita
kalau menyadari bahwa hidup memang tidak seindah keinginan kita
tetapi apapun itu jika disertai sebuah keyakinan pasti bisa
keyakinan bahwa Tuhan telah mengatur segalanya
dan pasti memberi yang terbaik untuk kita

Jumat, 05 September 2008

Iman 2

Iman memang mudah untuk dikatakan
"Aku beriman pada-Mu"
Tatapi akan tidak mudah bagi kita untuk melakukannya
karena konsekuensinya besar
Ada banyak yang harus dikorbankan
Ada banyak yang harus terluka
termasuk diri kita
Tetapi memang itulah seharusnya
Iman yang harus dinyatakan
ditunjukkan kepada dunia ini
agar nyata apa yang benar-benar kita yakini

Rabu, 03 September 2008

Sendiri

Kadang tanpa terasa kita merasa bahwa kita berjalan sendiri
Tanpa ada yang mau menemani
dan terasa tanpa ada yang mau mengerti
Tapi sesungguhnya
Jika kita sendiri mau mengerti
Ada seseorang yang telah lama mencoba memperlihatkan diri
Tetapi kita yang tidak tahu atau tidak mau tahu
Dia mencoba mengatakan, "Aku disini!"
Sudahkah kau mendengar kata itu?
Ya Ia selalu disisimu, selamanya
Tinggal sadarkah kita akan hal itu

Selasa, 02 September 2008

Iman

Iman, sebenarnya bukan hanya urusan hati
Karena jika hanya dalam hati iman bisa mati
Terkungkung sendiri dalam sepi
Dan tanpa terasa tak lagi punya harga diri

Iman bukan hanya urusan rohani
Karena iman butuh bukti
Bukti bahwa kita benar-benar meyakini
Dan itu harus ada sekarang ini

Iman adalah perbuatan nyata
sebagai simbol bahwa kita ada
Ada untuk semua orang didunia
dan ada untuk Tuhan yang telah mengasihi kita

Senin, 01 September 2008

Pertobatan

Pertobatan seharusnya hanya satu kali seumur hidup
Karena setelah bertobat manusia harus berubah
Kalau pertobatan harus berulang kali terjadi
berarti manusia tidak pernah mau berubah
Terus.................
Apa kata dunia?

Jumat, 29 Agustus 2008

Hari ini Bukanlah Akhir

Tidak ada hari terakhir dalam kehidupan iman kita
Selama kita masih tinggal didunia
Tuhan selalu memberikan hari baru
yang merupakan awal kehidupan selalu
karena Tuhan ingin setiap hari kita terus diperbaharuinya
dengan Firman dan kehendak-Nya

Rabu, 27 Agustus 2008

Penemuan modern yang terbilang besar

Seorang guru memberi pelajaran tentang penemuan-penemuan modern.

"Apa kamu ada yang bisa menyebutkan sesuatu yang penting yang belum ada limapuluh tahun lalu," tanyanya.

Anak pintar di deretan depan mengangkat tangannya bersemangat dan berkata. "Saya !"

Catatan :
Syukurilah dirimu apa adanya. Karena itulah karya terindah Tuhan dalam hidupmu

Kamis, 21 Agustus 2008

Kosong

Ada orang yang mendambakan perubahan - semakin dratis semakin baik - oleh karena tidak tahan lagi pontang-panting dan terbanting -banting dalam hidup yang penuh gejolak. Setelah pelayaran yang panjang melawan topan, menikmati pantai yang tenang alangkah melegakan. What a change! “Nyata benar bedanya!”
Kerinduan akan perubahan -dan petobatan- paling sulit kita jumpai pada orang-orang yang hidupnya serba “adem” dan “ayem”. Setiap perubahan dituding sebagai mengganggu! “Lha wong begini saja sudah kepenak, kok Mas. Sampeyan itu mau cari apa lagi, to?”
Tuhan Yesus pernah berbicara tentang kehidupan yang seperti itu. kehidupan yang tenang, nyaris tanpa riak, apalagi gejolak. Bagaikan rumah yang “kosong, bersih tersapu dan rapih teratur” (Matius 12: 44).
Indahkah? Ya! Tetapi sekaligus sangat rentan terhadap bahaya. Roh jahat amat menyenangi hati yang kosong seperti itu! Padahal -astaga! - hidup orang-orang modern pada umumnya adalah seperti itu. Tidak percaya ini, tidak percaya itu. Bersih tersapu. Rapi teralur. Tetapi kosong.
Itu tidak berarti bahwa dunia modern ini tidak berisi apa-apa! Sebaliknya! Lihatlah di pusat-pusat perbelanjaan! 1001 macam manusia dan 1001 macam benda terpajang meriah.
Tetapi sunyi! Hatinya kosong! Persis seperti judul sebuah novel “The lonly Crowd”. Orang berdesak-desakan. 1001 macam bunyi dan suara bersaing adu keras. Tetapi hati manusia sepi. Sesepi kuburan.
Karena itu, orang-orang modern membutuhkan pertobatan. Artinya, memerlukan hidup yang sama sekali baru. Untuk mengalami hidup yang sebenarnya. Jangan biarkan hidup Anda kosong terlalu lama! Undang Yesus berdiam didalamnya! Atau, kalau tidak, roh-roh jahat memanfaatkannya! Pasti!

Rabu, 20 Agustus 2008

Jaminan Firman Tuhan


“Anda diterima!” Jaminan itulah yang kita bicarakan pada renungan yang lalu. Ayat-ayat Alkitab menguatkan jaminan itu. “Marilah kepada-Ku.....Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11: 28). Artinya, Tuhan bersedia menerima Anda plus beban-beban Anda! “Jika kita mengaku dosa .... Ia akan mengampuni segala dosa kita (1Yohanes 1:9). Artinya, Tuhan bersedia menerima Anda plus dosa-dosa Anda! Nach kurang apa lagi?
Bukan kurang apa. Cuma bertanya: di zaman semodern ini, masih relevankah mengutip ayat-ayat Alkitab? Yakinkah kita bahwa hanya karena sesuatu yang tertulis dalam Alkitab, maka itu adalah jaminan bahwa ia pasti bisa dipercayai?
Saya berkata: itulah salah satu kemalangan orang-orang modern itu! tidak mempercayai apa-apa. Padahal akibatnya? Hatinya kosong. Hidupnya tanpa makna. Sibuk, tetapi hasilnya cuma letih semata. Produktif, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Jauh dilubuk hati sanubari, manusia menyimpan kebutuhan dan kerinduan yang sangat. butuh apa, rindu apa? Jaminan! Jaminan bahwa ia telah diperdamaikan dengan Allah. Selama ia belum yakin, ia akan terus resah! Tidak sejahtera di jiwa. Betapapun banyak yang ia miliki. Betapapun tinggi karier yang ia raih. Bahkan betapapun saleh dan taatnya ia beragama.
Padahal jaminan itu hanya dapat diperoleh dari firman Tuhan. Seperti jaminan yang pernah diberikan Tuhan kita kepada wanita pezinah, “Aku pun tidak akan menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi!” Jaminan seperti itu yang Ia berikan kepada Zakheus, “Hari ini telah terjadi keselamatan di rumah ini.” Atau kepada orang lumpuh, “Dosamu telah diampuni!”
Jaminan pemulihan dan pengampunan. Apakah yang lebih dibutuhkan manusia sekarang ini selain itu? Tetapi syaratnya: ia harus mau percaya!

Senin, 18 Agustus 2008

Kekuatan Moral


Kita telah membicarakan dua jaminan dari Allah: melalui firman-Nya dan melalui saksi-saksi-Nya. Ada lagi yang ketiga: Allah memberi jaminan mengenai kehadiran-Nya, melalui kekuatan moral yang Ia tumbuhkan di dalam diri Anda.
Ketika berada di luar kota, seorang datang menemui saya. Orang itu mencari saya untuk menceritakan, betapa ia memutuskan untuk masuk Kristen setelah mendengar khotbah saya kurang lebih setahun yang lalu.”Saya mengikuti saran Anda: Terima dan ajak Yesus masuk ke dalam hidupmu! Tetapi waktu itu saya tak merasakan perubahan apa pun. Semuanya berjalan rutin dan “normal” seperti biasa. Baru beberapa bulan ini saya menyadari, bahwa saya telah berubah. Saya berada diantara teman-teman lama di tengah suasana lama. Tetapi ketika mereka mengajak saya melakukan kebiasaan-kebiasaan lama saya: berjudi dan minum-minum, saya mengatakan tidak. Saya berani menolak ajakan mereka. Sesuatu yang belum pernah berani saya lakukan sebelumnya. Kristus telah memberi hidup baru.”
Salah seorang penatua di gereja saya, seorang ibu sederhana, pernah bersaksi demikian, “ Sebelum percaya Yesus, saya akui, saya mudah sekali tersinggung dan pendendam. Tetangga segan bergaul denga saya. Saya baru menyadari bahwa perubahan telah terjadi, ketika tetangga-tetangga itu berkata, “Bu, sekarang Ibu kok jadi penyabar sekali. Tidak seperti dulu.” Saya berubah setelah saya percaya Yesus.”
Ketika iman Anda mulai memperlihatkan buah-buahnya, yaitu “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri,” (Galatia 5: 22-23) yakinlah itu adalah jaminan kehadiran Roh Kudus-Nya. Roh-Nya. Roh-Nya ada di dalam Anda. Ketika ada kekuatan moral baru - betapapun kecilnya - yang Anda rasakan dalam diri Anda, itu adalah jaminan bahwa Allah telah mulai bekerja sebelum kita bekerja apa-apa. Sekarang barangkali masih kuncup. tetapi yakinlah, bila Anda merawatnya baik-baik, ia pasti mekar.-EDP-

Minggu, 17 Agustus 2008

Awal

Awal sebuah perjalanan sudah dimulai
Kini saatnya untuk melangkah
menuju pembaharuan jiwa
bagi kemuliaan nama Yang Maha Kuasa